Pihak televisi swasta tempat Ali Taba bekerja berencana
membuat film dokumenter untuk menyiarkan kabar gembira ini ke masyarakat
dan turut mendukung riset tim katastropik.
Temuan awal struktur yang kuat diduga merupakan piramida di Sadahurip,
Kabupaten Garut, oleh Tim Katastropik Purba ternyata tak hanya
mengundang rasa ingin tahu Prof Openheimer dari Oxford University, Frank
Joseph (assisten alm Prof Aryos Santos), lembaga riset Jerman DOG,
Singapura, Australia dan China. Secara diam-diam, hal ini juga disambut
antusiasme yang begitu besar kalangan jurnalis dalam negeri.
Hal ini disampaikan Asisten Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial
dan Bencana Alam, Iwan Sumule, dalam rilis yang diterima Jaringnews
di Jakarta, Jumat (6/1). Dia mengatakan, kalangan jurnalis nasional
yang melakukan investigasi telah menemukan pintu masuk dari piramida
tersebut.
Adalah Ali Taba, jurnalis salah satu televisi swasta nasional yang
menemukan pintu tersebut. "Salah satu kru, Ali Taba mengatakan kepada
kami, telah merekam pintu masuk piramida tersebut dengan kamera," ujar
Iwan.
Iwan mengatakan, pihak televisi swasta tempat Ali Taba bekerja
berencana membuat film dokumenter untuk menyiarkan kabar gembira ini ke
masyarakat dan turut mendukung riset tim katastropik. Selain itu,
pembuatan film ini juga bertujuan untuk membangun nasionalisme baru
Indonesia dan membuktikan bahwa dunia jurnalistik investigatif harus
menjadi spirit profesionalisme media.
Iwan mengaku senang dengan banyaknya inisiatif dan partisipasi
masyarakat dari berbagai kalangan, karena Piramida Garut ini merupakan
sesuatu yang sangat berharga. Selama ini, selain Ali Taba, banyak
jurnalis berperan besar membantu riset tim katastropik. "Nanti saatnya
akan kami umumkan siapa saja mereka," ujar Iwan.
Mengenai hal ini, Staf Khusus Presiden Andi Arief mengatakan, riset ini telah masuk ke tahap finishing. Hanya saja, tim ahli masih harus memenuhi satu tahap scientific lagi sehingga dari segala sudut ilmiah bisa terpenuhi.
0 comments:
Post a Comment