Indonesia memiliki piramida! Ini kesimpulan arkeolog asal Bosnia
Herzegovina Semir Sam Osmanagich usai mengunjungi situs prasejarah
Gunung Padang, Cianjur, Selasa (13/5).
Sam menegaskan, argumennya memiliki dasar yang kuat bahwa situs
megalitik Gunung Padang yang lebih dikenal dalam dunia ilmiah dengan
sebutan punden berundak, masuk kategori piramida. Seperti piramida di
Mesir maupun di Meksiko dan Amerika Selatan.
"Kata 'piramida' itu bukan monopoli situs di Mesir maupun Meksiko dan Amerika Selatan," ujar Sam, Selasa.
Menurut dia, piramida adalah kata yang menggambarkan bentuk
geometris. Bentuk geometris itu adalah bangunan dengan dasar persegi dan
puncaknya mengerucut atau lebih kecil dari dasarnya. Piramida, tegas
Sam, tidak hanya sebatas apa yang selama ini publik bayangkan di Mesir
atau di Meksiko.
Piramida tersebar di seluruh dunia. Sam mengklaim piramida adalah
satu bentuk persebaran kebudayaan masa lalu yang sangat tinggi.
Piramida, kata dia dibangun oleh manusia-manusia yang pintar dan
menguasai teknologi serta memahami lingkungan dan energi di sekitarnya.
Hal ini bisa terlihat dari seluruh situs piramida di seluruh dunia.
Mulai dari Cina, Sudan, Kamboja, Pulau Canary, Prancis, Bosnia
Herzegovina.
"Buku sejarah selama ini mengajarkan masyarakat bahwa piramida itu
hanya ada di Mesir dan Meksiko/Amerika Selatan. Itu salah. Kita harus
mengubah persepsi bahwa piramida adalah bentuk kebudayaan yang lazim di
mana-mana," kata Sam.
Selain itu, kata dia, piramida juga tidak melulu berhubungan dengan
makam dan fir'aun. Karena di berbagai belahan dunia, piramida dibangun
dengan karakternya masing-masing.
Sam akan berbicara dalam diskusi peradaban piramida pada Rabu (14/5)
pagi pukul 09.00 WIB di aula Bank Mandiri. Ia akan membawakan presentasi
mengenai fenomena kebudayaan piramida di seluruh dunia.
Bahwa piramida bukan cuma ditemukan di Mesir atau Amerika Selatan,
tapi juga di Cina, Prancis, Bosnia, Sudan, Pulau Canary, Kamboja, dan
negara-negara lain.
Dalam konteks piramida di Bosnia, Sam mengklaim dirinya adalah penemu
dan peneliti pertama di situs tersebut yang mengerjakannya secara
komprehensif. Piramida Bosnia terletak di kota kecil, Visoko, sekitar 30
menit perjalanan dari Sarajevo. Ada empat piramida yang tertutup oleh
pepohonan di sana. Salah satunya, klaim Sam, adalah yang tertua di
dunia. Berumur lebih dari 29.000 tahun yang lalu dengan tinggi 207
meter.
"Piramida Bosnia adalah piramida pertama di Eropa, dan piramida yang memiliki jaringan terowongan rumit," katanya.
Sam mengakui penemuannya membuat kontroversi di kalangan arkeolog dan
sejarawan Eropa. Ini karena selama ini buku sejarah Eropa tak
memasukkan piramida sebagai salah satu bentuk kebudayaan benua
tersebut.
"Saya memahami fakta ini mengejutkan bagi mereka. Karena mereka harus
menulis ulang sejarah Eropa dan dunia terkait piramida-piramida ini,"
kata Sam.
0 comments:
Post a Comment