Saturday, December 13, 2014

AJARAN MORAL RM.HARIMURTI

Selain ilmu seni gerak dan ilmu-ilmu kesaktian, hampir semua perguruan pencak silat  juga mengajarkan ajaran-
ajaran moral bagi para murid-muridnya. Ajaran-ajaran moral ini sebenarnya merupakan aspek yang paling penting karena sebenarnya kebaikan dan persahabatan dengan sesama inilah yang akan memberikan jaminan terhaap keselamatan hidup manusia. Ajaran moral untuk kehidupan inilah yang akan abadi dan melekat pada hidup kita sampai kematian kita. Penguasaan terhadap imu beladiri atau segala ilmu kesaktian yang kita pelajari pada akhirnya akan memudar dan bahkan akan hilang bersamaan dengan melemahnya kekuatan fisik dan kematian kita, tetapi kebaikan yang kita lakukan akan tetap abadi dan bahkan akan tertinggal pada orang-orang yang pernah berhubungan dengan kita.
Demikian juga RM Harimurti, sebagai seorang empu beliau juga banyak mengajarkan ajaran-ajaran moral bagi para murid-muridnya, baik melalui petuah-petuah maupun contoh-contoh perbuatan nyata.
Salah satu ajaran dar beliau yang beliau katakan dan sempat diingat oleh muridnya adalah sebagai berikut:
  • Percaya pada Tuhan (Percaya marang penguawasane Gusti).
Semua makhluk hidup pada akhirnya akan kembali kepada Tuhan, dan bahkan Tuhan selalu menyertai kehidupan kita setiap saat. Tidak ada kejadian yang kita alami sampai saat ini yang tidak sepengetahuan dari Tuhan. Karena itu maka setiap saat kita mesti selalu mendekatkan diri dan menyerahkan hidup kita sepenuhnya pada kekuasaan Tuhan. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan, maka kita akan dapat  semakin mengetahui kehendakNya dan kemudian menjalankannya sebaik-baiknya.
  • Hormat pada orang tua dan guru (Kurmata marang wong tuwa lan guru).
Orang tua merupakan wakil dari Tuhan yang telah mencintai kita dalam memberikan kehidupan dan segala kebutuhan kita pada waktu kita masih kecil dan tidak berdaya. Orang tua adalah merupakan perwujudan nyata dan bukti cinta Tuhan terhadap kita. Karena itu untuk mewujudkan kepercayaan kita dan cinta kepada Tuhan, maka yang pertama kali bisa kita lakukan dengan menghormati dan mencintai orang tua kita.
Demikian juga halnya  dengan guru. Guru sebagai orang-orang yang telah memberikan ilmu kepada kita juga dapat dianggap sebagai tangan Tuhan yang memberikan tuntunan dan alat untuk mengarungi kehidupan sehingga dapat menjalani kehidupan dengan lebih baik. Penghormatan terhadap guru selain merupakan perwujudan cinta kita terhadap Tuhan, juga merupakan cara yang terbaik untuk dapat mendapatkan manfaat maksimal dari semua ajaran yang mereka berikan
  • Sabar dan tahu benar salah (Sabar lan ngerti bener luput)
Dalam kehidupan di dunia ini, maka kita akan selalu berhubungan dan berinteraksi dengan banyak pihak.  Supaya kita bisa berinteraksi dengan baik dengan semua orang yang kita temui dalam hidup kita, maka kita memerlukan kesabaran dan  pengetahuan tentang benar salah. Kita harus menyediakan diri untuk mempelajari  hukum-hukum yang berlaku pada pergaulan. Bukan hanya aturan dan hukum tertulis saja yang harus kita perhatikan, tetapi juga norma-norma sosial, kebiasaan-kebiasaan, hukum-hukum alam dan yang paling  utama adalah hukum-hukum dasar kehidupan.
Untuk bisa mempelajari dan mengenali dan mengikuti hokum-hukum tersebut, maka kita harus bisa menjadi manusian yang sabar. Kesabaran merupakan kunci utama supaya kita bisa menjaga diri sehingga selalu ingat untuk menerapkan ajaran tentang benar dan salah. Sebaliknya orang yang tahu benar dan salah biasanya akan bisa menjadi lebih sabar dan tenang dalam menyikapi segala peristiwa kehidupan yang ditemuinya.
  • Tidak lari dari kenyataan (Ora mlayu saka kasunyatan).
Hidup adalah kenyataan yang harus kita hadapi. Tugas utama kita sebagai umat Tuhan adalah untuk menjalani kehidupan ini sebaik-baiknya. Segala macam kesulitan dan masalah yang kita temui  perlu kita sadari sebagai kenyataan hidup yang tidak boleh diingkari. Semua masalh kehidupan yang ada itu hanyalah ujian bagikita supaya kita bisa m

asuk ke level hidup yang lebih baik. Jadi kita mesti hadapi semua kenyataan yang ada sambil menikmati setiap waktu dari kehidupan yang kita jalani.
  • Tidak ada menang dan kalah (Ora ana menang lan kalah ing donya iki).
Kehidupan manusia  saat ini memang sepertinya terbawa pada keadaan dimana seolah-olah setiap orang harus berpacu dan bersaing untuk menjadi pemenang. Bersaing dan berpacu untuk bisa meraih yang terbaik memang bukan merupakan hal yang jelek. Tetapi harus selalu diingat bahwa sebenarnya di hadapan Tuhan kita semua memiliki derajad yang sama. Setiap manusia pada saat diciptakan memiliki nilai yang sangat luhur yang lebih tinggi dari sekedar kesuksesan, kekayaan atau kekuasaan. Tugas kita sebagai umat Tuhan adalah untuk memuliakan nilai kemanusiaan kita dengan cara mengenali, menghayati dan menjalani panggilan kita. Pada saat kita sudah menjalani panggilan kita sebaik-baiknya maka kita tidak perlu merasa rendah diri di hadapan orang yang kelihatan lebih sukses. Juga kita tidak boleh sombong di hadapan orang lain yang kita layani, yang lebih lemah, lebih miskin atau lebih bodoh. Kehidupan kita dengan segala kekuasaan, kekayaan atau kepintaran kita semua ini hanyalah alat yang dipercayakan oleh Tuhan untuk melayani sesama.

Catatan: ajaran ini saya dapatkan dari Bp Sutarsono, salah satu murid RM Harimurti  yang pernah belajar dan bergaul secara langsung dengan RM Harimurti.

2 comments:

  1. Pas isi nya dengan perguruan kami, guru kami murid nya eyang tarsono.

    ReplyDelete
  2. Pas isi nya dengan perguruan kami, guru kami murid nya eyang tarsono.

    ReplyDelete