Selain ilmu seni gerak dan ilmu-ilmu kesaktian, hampir semua
perguruan pencak silat juga mengajarkan
ajaran-
ajaran moral bagi para murid-muridnya. Ajaran-ajaran moral ini
sebenarnya merupakan aspek yang paling penting karena sebenarnya kebaikan dan
persahabatan dengan sesama inilah yang akan memberikan jaminan terhaap
keselamatan hidup manusia. Ajaran moral untuk kehidupan inilah yang akan abadi
dan melekat pada hidup kita sampai kematian kita. Penguasaan terhadap imu
beladiri atau segala ilmu kesaktian yang kita pelajari pada akhirnya akan
memudar dan bahkan akan hilang bersamaan dengan melemahnya kekuatan fisik dan
kematian kita, tetapi kebaikan yang kita lakukan akan tetap abadi dan bahkan
akan tertinggal pada orang-orang yang pernah berhubungan dengan kita.
Demikian juga RM Harimurti, sebagai seorang empu beliau juga
banyak mengajarkan ajaran-ajaran moral bagi para murid-muridnya, baik melalui
petuah-petuah maupun contoh-contoh perbuatan nyata.
Salah satu ajaran dar beliau yang beliau katakan dan sempat diingat oleh
muridnya adalah sebagai berikut:
- Percaya pada Tuhan (Percaya marang penguawasane Gusti).
Semua makhluk hidup pada akhirnya akan kembali kepada Tuhan,
dan bahkan Tuhan selalu menyertai kehidupan kita setiap saat. Tidak ada
kejadian yang kita alami sampai saat ini yang tidak sepengetahuan dari Tuhan.
Karena itu maka setiap saat kita mesti selalu mendekatkan diri dan menyerahkan
hidup kita sepenuhnya pada kekuasaan Tuhan. Dengan mendekatkan diri kepada Tuhan,
maka kita akan dapat semakin mengetahui
kehendakNya dan kemudian menjalankannya sebaik-baiknya.
- Hormat pada orang tua dan guru (Kurmata marang wong tuwa lan guru).
Orang tua merupakan wakil dari Tuhan yang telah mencintai
kita dalam memberikan kehidupan dan segala kebutuhan kita pada waktu kita masih
kecil dan tidak berdaya. Orang tua adalah merupakan perwujudan nyata dan bukti
cinta Tuhan terhadap kita. Karena itu untuk mewujudkan kepercayaan kita dan
cinta kepada Tuhan, maka yang pertama kali bisa kita lakukan dengan menghormati
dan mencintai orang tua kita.
Demikian juga halnya dengan guru. Guru sebagai orang-orang yang
telah memberikan ilmu kepada kita juga dapat dianggap sebagai tangan Tuhan yang
memberikan tuntunan dan alat untuk mengarungi kehidupan sehingga dapat
menjalani kehidupan dengan lebih baik. Penghormatan terhadap guru selain
merupakan perwujudan cinta kita terhadap Tuhan, juga merupakan cara yang
terbaik untuk dapat mendapatkan manfaat maksimal dari semua ajaran yang mereka
berikan
- Sabar dan tahu benar salah (Sabar lan ngerti bener luput)
Dalam kehidupan di dunia ini, maka kita akan selalu
berhubungan dan berinteraksi dengan banyak pihak. Supaya kita bisa berinteraksi dengan baik dengan
semua orang yang kita temui dalam hidup kita, maka kita memerlukan kesabaran
dan pengetahuan tentang benar salah.
Kita harus menyediakan diri untuk mempelajari hukum-hukum yang berlaku pada pergaulan. Bukan
hanya aturan dan hukum tertulis saja yang harus kita perhatikan, tetapi juga
norma-norma sosial, kebiasaan-kebiasaan, hukum-hukum alam dan yang paling utama adalah hukum-hukum dasar kehidupan.
Untuk bisa mempelajari dan mengenali dan mengikuti hokum-hukum
tersebut, maka kita harus bisa menjadi manusian yang sabar. Kesabaran merupakan
kunci utama supaya kita bisa menjaga diri sehingga selalu ingat untuk menerapkan
ajaran tentang benar dan salah. Sebaliknya orang yang tahu benar dan salah biasanya
akan bisa menjadi lebih sabar dan tenang dalam menyikapi segala peristiwa
kehidupan yang ditemuinya.
- Tidak lari dari kenyataan (Ora mlayu saka kasunyatan).
Hidup adalah kenyataan yang harus kita hadapi. Tugas utama
kita sebagai umat Tuhan adalah untuk menjalani kehidupan ini sebaik-baiknya. Segala
macam kesulitan dan masalah yang kita temui
perlu kita sadari sebagai kenyataan hidup yang tidak boleh diingkari. Semua
masalh kehidupan yang ada itu hanyalah ujian bagikita supaya kita bisa m
asuk ke level hidup yang lebih baik. Jadi kita mesti hadapi semua kenyataan yang ada sambil menikmati setiap waktu dari kehidupan yang kita jalani.
asuk ke level hidup yang lebih baik. Jadi kita mesti hadapi semua kenyataan yang ada sambil menikmati setiap waktu dari kehidupan yang kita jalani.
- Tidak ada menang dan kalah (Ora ana menang lan kalah ing donya iki).
Kehidupan manusia saat ini memang sepertinya terbawa pada
keadaan dimana seolah-olah setiap orang harus berpacu dan bersaing untuk
menjadi pemenang. Bersaing dan berpacu untuk bisa meraih yang terbaik memang
bukan merupakan hal yang jelek. Tetapi harus selalu diingat bahwa sebenarnya di
hadapan Tuhan kita semua memiliki derajad yang sama. Setiap manusia pada saat
diciptakan memiliki nilai yang sangat luhur yang lebih tinggi dari sekedar
kesuksesan, kekayaan atau kekuasaan. Tugas kita sebagai umat Tuhan adalah untuk
memuliakan nilai kemanusiaan kita dengan cara mengenali, menghayati dan
menjalani panggilan kita. Pada saat kita sudah menjalani panggilan kita sebaik-baiknya
maka kita tidak perlu merasa rendah diri di hadapan orang yang kelihatan lebih
sukses. Juga kita tidak boleh sombong di hadapan orang lain yang kita layani,
yang lebih lemah, lebih miskin atau lebih bodoh. Kehidupan kita dengan segala
kekuasaan, kekayaan atau kepintaran kita semua ini hanyalah alat yang
dipercayakan oleh Tuhan untuk melayani sesama.
Catatan: ajaran ini saya dapatkan dari Bp Sutarsono, salah satu murid RM Harimurti yang pernah belajar dan bergaul secara langsung dengan RM Harimurti.
Catatan: ajaran ini saya dapatkan dari Bp Sutarsono, salah satu murid RM Harimurti yang pernah belajar dan bergaul secara langsung dengan RM Harimurti.
Pas isi nya dengan perguruan kami, guru kami murid nya eyang tarsono.
ReplyDeletePas isi nya dengan perguruan kami, guru kami murid nya eyang tarsono.
ReplyDelete