Universitas Pittsburgh dan Institut Seni Budaya
Indonesia baru-baru ini menandatangi kesepakatan bersama yang mencakup
pertukaran mahasiswa, dosen, kolaborasi dalam bidang riset musik Sunda
dan pertunjukan.
PITTSBURGH—
Beberapa saat yang lalu,
warga Amerika di Pittsburgh kembali mendapat kesempatan menikmati
kesenian Sunda dengan kehadiran rombongan seni dari Institut Seni Budaya
Indonesia, Bandung. Selain menyajikan tontonan seni, mereka juga
menandatangani kesepakatan bersama antara Universitas Pittsburgh dan
Institut Seni Budaya Indonesia.
Kerjasama yang akan dilakukan adalah dalam bentuk pertukaran
mahasiswa, dosen, kolaborasi dalam bidang riset musik Sunda dan
pertunjukan. Salah satunya adalah mengadakan kelas gamelan Sunda yang
juga mengajarkan angklung dan calung.
Indra Ridwan, salah satu tokoh utama pengembangan kesenian Sunda di
Kota Pittsburgh, mengatakan tujuan kerjasama ini adalah untuk
memperkenalkan budaya Indonesia selain budaya Bali atau Jawa pada
mahasiswa Universitas Pittsburgh dan juga untuk menunjukkan bahwa
Indonesia sangat luas.
Melalui kesepakatan bersama ini diharapkan Universitas Pittsburgh
akan menjadi pusat kesenian Sunda di Amerika, apalgi dengan adanya
Profesor Andrew Weintraub yang berperan besar membuat penilitian di
bidang wayang golek, pantun Sunda dan berbagai penelitian tentang
kesenian Sunda lainnya.
Indra yang juga dosen tamu Etnomusikologi Universitas Pittsburgh
menambahkan bahwa bahan-bahan riset yang berkaitan dengan kesenian Sunda
bisa dikumpulkan di Universitas Pittsburgh dan kemudian bisa disimpan
di perpustakaan agar bisa digunakan oleh banyak orang untuk penelitian
di bidang musik Sunda.
Kerjasama ini juga disambut positif oleh pelaku seni Sunda yang
datang ke Pittsburgh. Masyuning, seorang pesinden, berharap kerjasama
ini berjalan dengan lancar. Begitu pula Kodrat Taryana, sang dalang
wayang golek bangga karena seni Sunda bisa sampai keluar negeri.
Namun tantangan untuk memperkenalkan budaya Sunda ke Amerika tetap
ada, terutama dalam bidang biaya untuk mengirimkan mahasiswa Indonesia
ke Amerika
sumber VOA
Thursday, December 11, 2014
Seni Sunda Merambah Amerika
Related Posts:
Memahami Palestina (Bagian 2) “We know too well that our freedom is incomplete without the freedom of the Palestinians.” - Nelson Mandela3. The third phase of Zionism (1948-1967)Pada 15 Mei 1948, sehari setelah Ben Gurion mendeklarasikan kemer… Read More
200 Siswa SD Amerika Ramaikan Konser Angklung di Washington WASHINGTON DC— Sekitar 200 siswa sekolah dasar dari tiga negara bagian di Amerika ikut serta dalam konser angklung di Freer & Sackler Smithsonian Washington DC akhir pekan lalu, Minggu (5/10). Selain memainkan angk… Read More
Terungkap! Begini Cara Orang Mesir Bangun PiramidaHingga saat ini, banyak orang bertanya-tanya tentang bagaimana orang Mesir membangun piramida. Piramida dianggap sebagai salah satu karya arsitektur kuno terbaik di dunia. Masyarakat masih bertanya bagaimana orang Mesir ma… Read More
Memahami Palestina (Bagian 1) Memahami Palestina (Bagian 1) “If you are neutral in situations of injustice, you have chosen the side of the oppressor. If an elephant has its foot on the tail of a mouse and you say that you are neutral, the mouse will … Read More
Seni Sunda Merambah Amerika Universitas Pittsburgh dan Institut Seni Budaya Indonesia baru-baru ini menandatangi kesepakatan bersama yang mencakup pertukaran mahasiswa, dosen, kolaborasi dalam bidang riset musik Sunda dan pertunjukan. PITTSBU… Read More
0 comments:
Post a Comment