Salam Kesadaran
Tujuan inisiasi dan meditasi ini adalah pemurnian dan spiritualisasi
medan energi dan kesadaran (JIWA) pada multi-tubuh di tingkat
materi/non-ilahi (fisik, etherik, astral dan mental) praktisi. Dengan
semakin murninya medan energi dan kesadaran, Jiwa (Kesadaran Utama) akan
semakin terus membubung naik mencapai "Kesadaran Super/Tinggi" dengan
tubuh "Spiritual/ Causal" di dimensi spiritual.
Tahap berikutnya, yang relatif mudah dan cepat, Jiwa akan terus naik dan
mencapai "Kesadaran Kosmik" menyatu dengan "Jiwa Universal/Ruh Kudus"
dengan "Tubuh Kosmik/Budhi" di dimensi Kosmik. Kemudian, Jiwa naik lebih
tinggi lagi,mencapai "Kesadaran Ilahi" menyatu dengan Sifat2 dan Nama2
Ilahi/ Ruh Universal/Logos/ Nur Muhammad/Atman dengan "Tubuh
Nirwana/Ilahi" di dimensi Nirwana.
Tahapan ini telah dicapai oleh Ruh (kesdaran skunder) kita dan kembali
menjadi Ruh Ilahi, pencapain instan yg didapat oleh praktisi di awal
inisiasi atau penyelarasan (jika kurang sreg dengan istilah inisiasi).
Dengan menggunakan kesadaran Ruh Ilahi yang kita niatkan dan tentu
dengan Izin Allah, kita dapat mengakses Cahaya-Cahaya Ilahi langsung
dari Sang Sumber Sejati dang mengalirkan ke multi-tubuh dari yang ilahi
hingga yang non-ilahi melalui jalur Ruh yang hijabnya telah tersingkap
sempurna. Cahaya Ilahi yang mengalir semakin deras dan berkelimpahan ke
seluruh tingkatan multi-tubuh dan kesadaran akan membantu mempercepat
proses pemurnian dan transformasi tubuh-tubuh dan kesadaran non-Ilahi.
Memang dapat dikatakan, kita telah menempuh setengah menuju
kesempurnaan.
Namun, mengakses dan mengalirkan Cahaya Ilahi melalui jalur Ruh harus
dibarengi dengan menjaga sikap "Mental yang benar". Jika tidak, maka
proses pemurnian dan transformasi ini akan "TERHAMBAT dan TERGANGGU".
Dan semakin lama jiwa kita terkungkung oleh sikap mental yang salah
(hijab) atau semakin lama kita membiarkan diri larut dalam pemenuhan
nafsu, lambat laun Kesadaran ilahi yang telah dicapai Ruh akan turun
kembali.
Untuk Menjaga sikap mental yang benar bukanlah sesuatu yang mudah.
Banyak persepsi dan citra salah yang telah menjadi citra "kebenaran"
kolektif. "Kebenaran kolektif" yang salah ini telah mengakar kuat di
mental kita dan membentuk kesadaran yang salah.
Semakin banyak fakta2 lahiriah yang diterima melalui sistem indra dan
pikiran, semakin memperkuat kesadaran yang salah ini dan akan menarik
energi negatif (atau yang mempunyai vibrasi yang sama) dan terus
berakumulasi dan membentuk tubuh Mental yang salah. Dan pada saat, akan
menciptakan tubuh turunannya di dimensi astral, dan akan mempengaruhi
tubuh eterik dan fisik,dimana kesadaran dan tubuh tsb menjadi karakter
kita. Dengan karakter inilah kita akan "merespon dan bereaksi spontan"
atas semua aksi dari luar diri kita. Karakter dan respons tak terkendali
oleh pikiran sadar kita inilah yang membentuk nasib hidup kita.
Menjaga sikap mental tidak berarti harus menjadi pertapa, hidup
sederhana atau meninggalkan kehidupan duniawi secara keseluruhan, bukan
seperti itu yang saya maksud. Menjaga sikap mental, berarti mengontrol
dan "menyadari" semua sikap, baik fisik maupun pikiran serta
mengharmoniskan atau menselaraskannya dengan ajaran2 luhur ilahi (ajaran
ini telah diberikan oleh semua agama besar yang ada).
Dalam Meditasi, selain mengakses dan mengalirkan Cahaya2 ilahiah yang
memurnikan kotoran2 dan sikap mental yang salah, praktisi juga terus
dituntut untuk tdk bereaksi positif maupun negatif terhadap sensasi
apapun yg dirasakan oleh tubuh. Hal ini bertujuan agar praktisi tdk
jatuh pada nafsu keinginan atau nafsu kebencian. Reaksi yg didasarkan
atas dua jenis nafsu ini akan membentuk ilusi mental dan memperkuat
semua "kebenaran kolektif" yang salah yg sdh ada di data base mental
kita. Reaksi model ini pun jika kita lihat secara "waskita" akan
menghambat aliran energi tinggi (Cahaya Ilahi) mengalir. Reaksi semacam
ini akan menimbulkan ketegangan2 dalam pikiran kita. Ketegangan dan
kekakuan ini menjadikan jalur energi di setiap lapis multi tubuh kita
tersumbat oleh serpihan2 atau puing2 etherik di tubuh etherik, puing2
astral di tubuh astral, dan puing2 mental di tubuh mental. Inilah block
energi yang terbentuk akibat dari ketegangan2 pikiran tsb. Jika block
Ini terus dibiarkan ada dalam sistem multi tubuh, maka tubuh akan
mengalami gangguan dan akan semakin kotor. Kesadaran pun hny akan
menarik hal2 yang kotor sebagaimana hukum tarik menraik (Law of
Attraction). Ini semua akan membentuk masalah dan beban hidup.
Di tubuh etherik dan fisik, ia akan bermanifestasi menjadi penyakit dan
rasa sakit, di tubuh emosi (astral) akan membentuk beban pikiran,
perasaan, trauma, dst. Lama kelamaan, semua negativitas ini akan
mempengaruhi jalan hidup kita, ekonomi kita, dan lingkungan yg salah.
Pembersihan masalah2 ini dg cara yang kurang tepat atau tdk tuntas, hny
menghilangkannya dr permurkaan diri kita dan ditekan masuk ke diri yang
terdalam (alam mental). Pada saatnya kan muncul kembali dalam bentuk yg
sama atau bermanifestasi dalam masalah yg lain, dan yang pasti makan
parah.
Saat2 proses pemurniaan dilakukan, puing2, block2, kesadaran atau
makhluk negatif yang selama ini nyaman di multi-tubuh kita mulai terusik
dan bangun dari peraduannya. Mereka akan muncul lagi ke permukaan,
lapis demi lapis. Kadang muncul sebagai sensasi yg tak nyaman, kadang
bermanifestasi dalam bentuk sakit. Kadang juga muncul dalam bentuk
masalah keluarga, konflik sosial dan sedikit masalah ekonomi. Setiap
orang pasti berbeda. Dan jika kita tetap tenang menjalani proses tanpa
reaksi apapun, sadar dan yakin betul bahwa Cahaya-Cahaya Ilahi sedang
membersihkan apapun yang tidak murni di sistem kehidupan kita.
Sekali lagi ini hanya proses sementara, jangan diyakini sebagi penyakit,
atau nasib buruk (ini yang saya maksud sebagai menjaga sikap mental).
Menjaga mental juga dapat kita lakukan dg terus mengafirmasikan secara
lisan ataupun hati saat2 masalah2 ini muncul. Jadi setelah afirmasi yg
biasa dibaca.. saat fokus dan muncul rasa nggak nyaman, afirmasikan:" Ya
Allah, aku sadar sepenuhnya… (contoh: saat ini tubuh saya bagian ...
ini sdg ada masalah, ada block2 negatif yang mengganggu/ jika masalah
ekonomi: saat ini ada masalah dalam rejeki, ada keyakinan yang salah yg
menghambat keberlimpahan-Mu mengalir dalam hidupku) . Semua adalah
akibat kesalahanku sendiri yang telah mendhalimi diri maupun orang lain.
Ampunilah diriku Ya Allah. Ya Allah, aku juga yakin sepenuhnya bahwa,
Cahaya Cinta Kasih-Mu sedang mengalir berkelimpahan, ke seluruh lapisan
tubuh dan kesadaranku, memperbaiki, membersihkan dan memurnikan semua yg
tak murni dan mengembalikannya ke cahaya dan ke Sang Sumber. Dengan
sadar sepenuhnya aku membuka diri atas limpahan Cahaya Cinta kasih-Mu
ini, agar diri dan kehidupanku menjadi lebih baik sehingga aku layak
menjadi hamba-Mu yang berbagi dan melayani semesta-Mu."
Ingat ini adalah Kesadaran dan keyakinan yang benar, bukan mengharap dg
nafsu. Pasrahkan semua pada Allah. Sekali lagi ada perbedaan keinginan
dan keyakinan. Jika kita telah mengakses Cahaya Ilahi dan menghubungkan
diri kita dengan semua kwalitas ilahi yang menghujani kita setiap saat,
yang dibutuhkan kemudian hanyalah, sadar akan keterhubungan ini dan
yakin proses “menjadi lebih baik” sedang dan pasti terjadi.
0 comments:
Post a Comment